SURYA Online, SURABAYA – Ketika 18 siswa SMAN 12 Surabaya yang terlibat perjokian kunci jawaban unas dinyatakan lulus sekolah, nasib berbeda dialami 22 siswa lain di Surabaya. Ke-22 siswa ini dinyatakan tidak lulus unas. Mereka terdiri dari dua siswa SMA jurusan IPA, 11 siswa jurusan IPS, dan 9 SMK.
Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yang hanya 13 siswa tidak lulus, terdiri sembilan siswa SMA dan empat siswa SMK.
Seorang siswa tidak lulus terdapat di siswa SMAN 13 Surabaya jurusan IPS. Kepala SMAN 13
Surabaya Yatno mengakui siswa yang tidak lulus ini memang lemah dalam beberapa mata pelajaran.
”Nilainya memang di bawah standar. Untuk matematika saja hanya dua koma. Padahal nilai mata pelajaran minimal kan 4,0,”aku Yatno saat ditemui usai rapat koordinasi dengan Dinas Pendidikan Surabaya di SMKN 6 Surabaya, Selasa (19/5/2014).
Yatno sudah mencoba beberapa cara termasuk memberikan pengayaan kepada siswa tersebut, tetapi tetap tidak bisa mengangkatnya. Dengan adanya satu siswa yang tidak lulus berarti ada 248 siswa SMAN 12 yang lulus.
”Memang tahun ini bobot soalnya naik, jadi rata-rata nilainya juga turun,”tandasnya.
Selain di SMAN 12, adanya siswa tidak lulus juga terjadi di dua SMA swasta wilayah Surabaya Pusat serta seorang siswa dari SMKN 8 Surabaya.
Kepala SMKN 8 Surabaya Nur Shodik mengatakan satu siswa yang tidak lulus ini diketahui meninggal dunia sebelum mengikuti unas. ”Dia sudah mengikuti ujian praktek, tetapi saat akan mengikuti unas ternyata sakit dan akhirnya meninggal dunia. Jadi otomatis tidak lulus,”katanya.
Selain seorang siswa yang tidak lulus, di SMKN 8 juga terdapat dua siswa yang mengundurkan diri sebelum mengikuti unas. Satu diantaranya ditahan di Rutan Medaeng karena kasus narkoba dan satu lainnya tidak diketahui keberadaannya. Sementara satu siswa SMKN 8 yang mengikuti unas di rutan medaeng karena kasus kepemilikan senjata tajam diketahui lulus karena nilainya melampuai batas minimal kelulusan.
”Di luar itu, prestasi anak kami cukup bagus. Ada 16 anak yang nilai matematika 10 dan satu anak yang nilai bahasa inggris 10,”akunya.
Bagaimana dengan nilai rata-rata sekolah? Nur Shodik mengaku ada penurunan dibandingkan tahun lalu, tetapi berapa penurunannya dia belum mengecek.
Penurunan nilai rata-rata juga diakui Kepala SMAN 1 Surabaya Yohanes Mardijono. Jika tahun lalu rata-rata nilai di sekolahnya 51,83. Kini turun menjadi 48,52 untuk IPA dan 47,59 untuk IPS. Meski demikian nilai ini masih diatas rata-rata nilai se-Jatim.
”Meski turun, tapi cukup memuaskan karena masih di atas rat-rata Jatim. Apalagi siswa kami juga lulus 100 persen,”katanya.
Adanya penurunan nilai rata-rata juga diakui Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Iksan. Dia beralasan penurunan nilai rata-rata ini karena bobot soal unas tahun ini meningkat dibandingkan sebelumnya.
”Tahun ini nilai unas kan untuk pertimbanagn masuk perguruan tinggi negeri, jadi bobotnya dinaikkan. Jadi, bukan karena kualitas guru yang turun karena kami terus meningkatkan SDM-nya,”tandasnya
Home
»
»Unlabelled
» Kabar UNAS 2014 : Pengumuman Hasil kelulusan UNAS SMA 2013-2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar